Determinasi adalah menutupi
sifat-sifat orang lain atau dengan kata lain penyederhanaan sifat-sifat orang
lain. Seseorang yang mendeterminasi orang lain, seperti orang lain itu berada
pada bayang-bayang orang yang melakukan determinasi, bahkan jika orang itu
selalu berada, selalu mengikuti bayang-bayang sang pendeterminasi, sang pendeterminasi
itu belum tentu mampu untuk selalu diikuti bayang-bayangnya.
Maka dari itu bangunlah
filsafatmu, temukan dirimu dan temukan jati dirimu, karena aku bukanlah engkau,
dan engkaupun bukan aku. Bangunlah filsafatmu dengan prinsip umum dan prinsip
khusus secara konstektual dan berkesinambungan sehingga engkau tidak lagi ada
pada bayang-bayang sang pendeterminasi dan engkau jauh dari sifat determinasi
yang buruk.
Bahaya determinasi
adalah kecil merugikan, besar membunuh. Bahaya yang lebih besar adalah engkau
tidak menyadarinya. Seperti guru suka menutupi sifat muridnya. Menutupi sifat
org lain adalah kejam menurut filsafat. Determinasi anti tesis determinen kepadaku,
sehingga timbul pertengkaran secara metafisik yag benar tidak tampak.
Mengurangi dampak
determinasi adalah dengan cara komunikasi. Determinasi menjatuhkan sifat ke
sifat lain atau objek lain, sehingga dengan komunikasi dapat menggapai harmoni
ruang dan waktu dalam pondasi atau komando doa. Determinasi absolut adalah
Tuhan.
Sebagian orang sangat
suka menjatuhkan sifat terhadap orang lain, apalagi sifat kepada atau terhadap kekuasaanya,
seperti suami menjatuhkan sifat istrinya, si kaya menjatuhkan sifat si miskin, gubernur
menjatuhkan sifat bupati, bupati menjatuhkan sifat kepala desa, pejabat
menjatuhkan sifat rakyat, dan guru menjatuhkan sifat murid-muridnya. Guru
mengatakan bahwa murid itu kurang cerdas, murid itu pemalas, maka guru tersebut
sedang melakukan determinasi. Apalagi sampai guru itu memukul itu adalah
revolusi. Itu adalah suatu kekejaman yang amat keras.
Hidup ini tidak lain
adalah komunikasi. Dengan berfilsafat dapat meluruhkan kesombongan. Komunikasi yang
dimaksud adalah menterjemahkan dan diterjemahkan. Guru menterjemahkan murid, kemudian
guru diterjemahkan murid. Guru diam itu juga sebuah determinasi, apalagi guru
yang sampai memukul itu sebuah revolusi yang amat keras. Murid-murid hanya baru
memikirkan suatu kejadian dari menterjemahkan guru dengan merefleksikannya ke
dalam kehidupan sehari-hari. Karena guru dimensinya lebih tinggi dari
murid-muridnya.
Determinasi tidak
selalu determinasi buruk, ada determinasi yang positif seperti Dosen mengatakan
bahwa mahasiswa itu cerdas. Namun determinasi
positif ini dalam waktu lama itu belum tentu baik.
Ingat! Manusia tidak
bisa mencapai harmoni tetapi hanya bisa berusaha. Karena harmoni absolut hanya
milik Tuhan.
Pertanyaan
:
Apakah untuk mengurangi determinasi
hanya dengan komunikasi saja, atau ada yang lain? Karena apa yang kita
bicarakan, apa yang kita sampaikan belum tentu yang dimaksudkan atau
persepsinya sama dengan maksud atau persepsi pendengar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar