Jumat, 21 September 2012

BERFILSAFAT


BERFILSAFAT


Saat kuliah filsafat dimulai Dr. Marsigit bertanya kepada kami (mahasiswa) “Mengapa matahari terbit dari timur ?” Pertanyaan ringkas tetapi muncul banyak jawaban. Ada yang menjawab “karena bumi berotasi”, ada juga yang menjawab “karena bumi berotasi dan berputar berlawanan arah jarum jam” dan sebagainya. Namun kami tertegun heran saat Dr. Marsigit berkata tidak ada jawaban yang benar dalam berfilsafat. Jika kita berfilsafat jawaban yang benar adalah “itu ada pada kesadaran kita”. Saat kita tidak sadar mungkin kita tidak tahu kalau matahari terbit dari timur.

Saat kita berfilsafat saat itulah olah pikir kita bekerja dengan berefleksi.  Dalam mempelajari filsafat kita akan mempelajari adab berfilsafat. Seperti halnya mau sholat, berfilsafat pun harus ada adabnya. Yaitu mengolah pikiran kita dengan hati yang tidak gundah, dalam artian hati kita tidak dihuni syaitan-syaitan yang akan mengganggu kita dalam berfilsafat.

Filsafat juga menembus ruang dan waktu. Dimana disaat kita berfilsafat kita harus meneguhkan hati kita dari hal-hal yang bisa mendatangkan syaitan dalam hati kita. Seperti dalam elegi Dr. Marsigit yaitu “Elegi Seorang Hamba menggapai ruang dan waktu” terdapat cuplikan kata-kata “Umurmu tidak akan lama lagi. Adalah kodrat Nya bahwa engkau segera akan mati dan akan menghuni neraka jahanam. Inilah sebenar-benar peringatan agar manusia ingat dan paham akan ruang dan waktu. Sebenar-benar malapetaka di dunia adalah jika orang-orang sudah tidak sadar akan ruang dan waktu. Maka sebenar-benar dirimu adalah godfathernya orang-orang yang tidak kenal dan tidak mau tahu ruang dan waktu.” Jadi secara tidak langsung dengan kita berfilsafat akan terhubung dengan spiritual kita.

Referensi:

Pertanyaan:
Pada Elegi Seorang Hamba menggapai ruang dan waktu, bahwa umur lita tidak akan lama lagi adalah kodrat Nya bahwa kita segera akan mati dan akan menghuni neraka jahanam. Inilah sebenar-benar peringatan agar manusia ingat dan paham akan ruang dan waktu.
Yang saya tanyakan agama di dunia ini kan banyak, apakah hanya dengan mempelajari agama yang dianut sendiri tanpa mau tahu tentang agama lain dia bisa dikataan tidak memahami ruang dan waktu??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar