1.
Pertanyaan : arti filsafat menurut
anda?
Jawab : filsafat
adalah olah pikir, berfilsafat berarti mengajak kita untuk berfikir hal yang
ada dan yang mungkin ada untuk menemukan jawaban tentang fakta yang di indra
ataupun hal yang terpikirkan.
Tanggapan : Setuju,
saya menambahkan yang ada dan yang mungkin ada berdimensi ruang dan waktu,
karena jika tidak berdimensi ruang dan waktu sulit untuk diolah pikirkan.
2.
Pertanyaan : apa keuntungan
mempelajari filsafat?
Jawab : menjadikan
kita semakin kritis melihat fenomena yang ada dan menjadikan kita terampil
sekaligus peka terhadap keadaan lingkungan.
Tanggapan : Setuju,
saya menambahkan mempelajari filsafat dapat juga mempelajari pemikiran para
filsuf dalam menemukan atau mengembangkan suatu ilmu atau fenomena.
3.
Pertanyaan : jelaskan epistemologi
pendidikan?
Jawab : epistemologi
secara bahasa berarti sumber pengetahuan, berarti epistemologi pendidikan
merupakan bagaimana cara memperoleh pengetahuan, apa saja ruang lingkup
pengetahuan itu dan sampai sejauh mana kita dapat memperoleh pengetahuan
tersebut. Ini menunjukkan bahwa pendidikan merupakan salah satu cara untuk
memperoleh ilmu pengetahuan.
Tanggapan : Setuju,
saya menambahkan epistemologi pendidikan juga perlu dalam mengembangkan kurikulum
4.
Pertanyaan : jelaskan antopologi
pendidikan?
Jawab : objek
kajian dari pendidikan adalah seluruh hal yang ada dan yang mungkin ada yang
berkaitan dengan usaha untuk memperoleh pengetahuan.
Tanggapan : Setuju,
saya menambahkan menurut
Madepidarta,ontologi filsafat pendidikan mempertanyakan
hal-hal berikut:
1.
Apakah pendidikan itu?
2.
Apa yang hendak dicapai?
3.
Bagaimana cara terbaik merealisasikan tujuan-tujuan pendidikan ?
4.
Bagaimana sifat pendidikan itu?
5.
Bagaimana perbedaan pendidikan teori dengan praktik?
6.
Bagaimana hakikat kurikulum yang disajikan ?
7.
Siapa dan bagaimana para peserta didiknya?
8.
Bagaimana system pengembangan bakat anakl didik?
5.
Pertanyaan : jelaskan aksiologi
pendidikan?
Jawab : hasil
dari proses pendidikan akan menghasilakn suatu produk yang akan diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Disini berarti kebermanfaatan pengetahuan yang
telah diperoleh dalam proses pendididkan dan implikasinya dalam kehidupan harus
berkorelasi agar pengetahuan tersebt menjadi bermakna.
Tanggapan : Setuju,
saya menambahkan aksiologi pendidikan sama dengan tujuan pendidikan.
6.
pertanyaan : jelaskan
epistemologi sains?
Jawab : sains
sebagai ilmu pengetahuan harus di gali baik melalui suatu pengalaman maupun
observasi terhadap suatu fenomena yang terjadi di alam.
Tanggapan : Objek
pengetahuan sains (yaitu objek-objek yang diteliti sains ) ialah semua objek
yang empiris. Jujun S. Suriasumantri (filsafat ilmu : Sebuah pengantar
populer, 1994 : 105 ) menyatakan bahwa objek kajian sains hanyalah
objek yang berada dalam ruang lingkup pengalaman manusia. Yang dimaksud
pengalaman disini ialah pengalaman indera.
7.
Pertanyaan : jelaskan ontopologi
sains?
Jawab : objek
kajian dari sains sendiri adalalah segala sesuatu yang ada dan yang mungkin
ada, baik itu biotik maupun abiotik ataupu gejala-gejala alam yang terjadi.
Tanggapan : Setuju,
saya menambahkan bahwa ontologi sains membahas tentang hakekat dan struktur
sains. Dan hakikat sains menjawab pertanyaan apa sains itu sebenarnya, dan
struktur sains menjelaskan tentang cabang-cabang sains.
8.
Pertanyaan : jelaskan aksiologi
sains??
Jawab : hasil
produk sains harus bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia dan relevansi
bagi kehidupan.
Tanggapan : Setuju,
karena sains ada harus diciptakan untuk dapat dimanfaatkan secara baik dan
bijaksana oleh semua orang.
9.
Pertanyaan : bagaimana
determinasi itu di lihat dari sudut pandang seorang guru? Perlu atau tidak
determinasi itu dilakukan oleh seorang guru?
Jawab : seorang
guru harus hati-hati dalam penggunaan bahasa maupun tingkah laku sehingga siswa
tidak merasa haknya untuk bertanya
ataupun berekspresi dibatasi. Seorang guru pun perlu memberikan
determinasi agar pemikiran siswa dapat terarah pada hal-hal yang baik, yang
sesuai dengan aturan Allah dan memberikan determin positif kepada siswa pun
akan menjadikan siswa lebih semangat.
Tanggapan :
Setuju, determin positif perlu dilakukan seorang guru, dengan menterjemahkan
dan diterjemahkan antara guru dan murid terjadi keharmonisan sehingga determin
yang bersifat negatif dapat dihilangkan.
10. Pertanyaan : apa
saja kajian dari hermeneutika itu?
Jawab : segala
sesesuatu yang ada dan yang mungking ada dalam ruang dan waktu, karena segala
sesuatu akan berinteraksi dan berkomunikasi dengan yang lain.
Tanggapan : Setuju,
saya menambahkan bahwa Obyek kajian Hermenetika adalah teks, wahyu Tuhan dan
dokumen resmi Negara
11. Pertanyaan : apakah
seorang guru memerlukan intuisi? Berikan contohnya?
Jawab : intuisi
sebaiknya dimiliki oleh setiap manusia tak terkecuali guru. Dengan adanya
intuisi tak hanya sekedar doktrin-doktrin yang muncul namun merupan sebuah
pengetahuan yang bermakna. Contohnya seorang anak mengenal 2 tak harus dari ia
tahu dari suatu penjumlahan atau perhitungan tapi dari pengalaman yang ia
miliki maka ia pun akan tahu 2
Tanggapan : Setuju, saya menmbahkan sebaiknya kita melatih dan mengembangkan intuisi dengan
bijaksana dan pikiran serta hati yang jernih.
12. Pertanyaan : Bagaimana
seorang guru menempatkan fondalisme dan intuisi?
Jawab : fondalisme
diterapkan setelah seseorang menemukan rumus dari suatu fenomena yang terjadi.
Namun bukan berarti seorang guru menetapkan rumus-rumus itu sebagai hal yang
mutlak untuk di gunakan oleh murid-mridnya melainkan guru juga memberikan
keluasaan kepada siswanya untuk mencari pengetahuan tersebut dan fondalisme
yang di miliki oleh guru sebagi pemantik pada siswanya untuk meraih intuisinya.
Tanggapan : Setuju,
karena dengan mencari pengetahuan itu sama dengan melatih intuisi. Fondalisme dan
intuisi diperlukan oleh seorang guru dalam mendidik siswanya.